Pastikan Tembus Pasar Tiongkok, Sahat Kunjungi Kebun dan Rumah Kemas Durian Palu

Palu - Badan Karantina Indonesia (Barantin) siap kawal persiapan audit kebun dan rumah kemas durian asal Palu sehingga tidak menjadi hambatan dalam proses ekspor durian ke Tiongkok. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean saat melakukan rangkaian kunjungan kerja ke kebun dan rumah kemas (packing house) durian di Parigi Moutong, Selasa (20/2). 


"Tujuan dari kunjungan lapangan ini adalah guna memastikan persyaratan yang diminta oleh Tiongkok dapat kita persiapkan dengan baik, dan durian kita tembus sampai ke Tiongkok," jelas Sahat. 




Dalam kunjungannya ke kebun durian di Parigi Moutong, Sahat juga membuka sesi sharing dengan petani durian terkait hal-hal apa saja yang menjadi kendala bagi mereka. Beberapa kendala yang disampaikan yaitu meliputi pupuk, kebutuhan air untuk pertanian di pegunungan dan juga masalah penyakit. 


"Tiga isu terkait pupuk, mata air dan masalah penyakit menjadi catatan bagi kita untuk segera ditindak lanjuti," ungkap Sahat saat berkunjung ke Kebun Durian. 




Lebih lanjut, saat mengunjungi rumah kemas milik PT. FXX dan PT. ADI, Sahat menerangkan bahwa pada dasarnya kebun dan rumah kemas ini telah siap untuk di audit oleh Pemerintah Tiongkok (GACC). 


"Kita sebenarnya sudah ready, siap diaudit oleh Tiongkok. Kebun dan rumah kemas ini sudah siap, semua traceability atau ketertelusurannya ada. Kita sudah bersurat ke GACC, tinggal menunggu kabar dari GACC," terang Sahat. 


Menurut Sahat, ketika suatu daerah telah dicanangkan sebagai kota durian, artinya telah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah, termasuk terkait anggaran. Lebih lanjut menjadi tugas kita untuk memberikan bantuan terkait hal-hal yang masih kurang.


Sahat juga menyampaikan harapannya kepada asosiasi durian, khususnya asosiasi durian di Parigi Moutong, Palu, agar menjadi asosiasi yang kompak dan saling membantu sehingga dapat saling memperkuat ekspor durian. 


"Harapan saya, asosiasi durian ini bisa kompak dan kuat. Saling membantu sehingga tidak perlu ada kompetisi yang kurang baik. Kedepan, lebih baik lagi petani dan pengekspor durian dapat memiliki peran untuk menentukan/mengendalikan harga," cetus Sahat. 


Melihat potensi durian yang menjanjikan, Sahat berharap bagi masyarakat yang memiliki lahan untuk dapat ikut serta menanam durian. 


"Saya harap, durian kita bisa menjadi primadona dan durian Indonesia dapat menguasai pasar dunia," tutup Sahat. 




Turut hadir mendampingi, Bambang selaku Deputi Karantina Tumbuhan, Badan Karantina Indonesia; Amir Syarifuddin selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan Parigi Moutong; Harimurti selaku Asisten Deputi Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan,  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi; Hotman Fajar Simanjuntak selaku Ketua Kelompok Penerapan dan Pengawasan Keamanan dan Mutu, Direktorat Jenderal Hortikultura; dan Aprianto Nugroho selaku Ketua Tim Pengawasan Penerapan Standar dan Keamanan dan Mutu Pangan, Badan Pangan Nasional.